top of page

Pertemuan

  • Writer: poetrynaut
    poetrynaut
  • Aug 25, 2019
  • 1 min read

Updated: Aug 28, 2019

Menjadi bayang;

Menatap sekilas, masa depan yang terlelap

Pernah nyata

Pernah menjadi irama


Lima menit

Menatap senyum dan tawamu

Di kejauhan

Di keramaian


Bersandar pada satu cita yang sama

Jalan yang berbeda

Lucu, bukan?


Membuka angan dalam awan

Jutaan mimpi jatuh bersama rintik hujan

Panas yang terasa dingin

Harus dimana, kuletakkan semua untaian cerita?


Terima kasih, Tuhan

Kau jaga ia dengan dirinya

Saat tanganku tak lagi sampai meraihnya

Saat tawaku bukan lagi penenang gelisahnya


Masih ada ingin itu

Untuk melihat suaranya

Untuk mendengar matanya

Ya. dulu mereka berbicara kepadaku


Cerita dan keluh

Canda dan tangis

Syukur, pernah kurasa terpilih

Hingga menjadi bagian singkat dalam masa behagiamu


Ada kata yang ingin kusampaikan

Tapi, bukankah egois?

Kuhentikan langkah

Kupilih untuk tersenyum dibelakangmu saja


Tersembunyi,

Air mata, sendu dan doa

Tetap riang, kutunjukkan padamu dan dunia

Agar kau tahu, aku baik-baik saja


Aku baik-baik saja, sudah seharusnya

Tentu menyakitkan

Namun lebih mudah

Menunjukkan apa yang bukan kebenaran


Sampai kapan kutulis semua kenangan

Tak habis kata-kata

Di sudut mata tergenang luka

Satu langkah lagi, kita bisa bersama


Akhirnya, kusaksikan hilangnya kita

Tuhan,

Biarkan kupeluk ia dalam doa

Biarkan kujaga rindu agar menjauhinya

Recent Posts

See All

Comments


Post: Blog2_Post

©2018 by poetry-naut. Proudly created with Wix.com

bottom of page